Pengertian karangan
Pengertian karangan
Karangan adalah suatu karya tulis
dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.A. Jelaskan macam-macam karangan
– Karangan Fiksi adalah karangan
yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi
pengarang.
– Karangan Faktual adalah
karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar
dan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Karangan faktual biasanya
berbentuk tulisan ilmiah dan informatif. untuk :
Karangan ilmiah adalah laporan
tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Karangan informatif adalah
karangan yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu
peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan.
Jelaskan sifat karangan
– Manusiawi : Ungkapan pemikiran manusia dengan tulisan
yang hanya di miliki oleh manusia tersebut.
– Pribadi : Di saat proses menulis karangan
tersebut hanya bias dilakukan oleh satu orang dan hasil dari penulisan karangan
tersebut adalah cerminan kepribadian satu orang.C. Jelaskan bentuk karangan,
bentuk karangan terdiri dari :
Cerita atau NARASI adalah
karangan yang berisi tentang rangkaian peristiwa yang susul-menyusul sehingga
membentuk alur cerita.
Lukisan atau DESKRIPSI adalah
karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut.
Paparan atau EKSPOSISI adalah
karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topic dengan tujuan
memberi informasi atau pengetahuan tambahan.
Bincangan atau ARGUMENTASI adalah
karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan
dengan data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti.
Pengertian Karangan Ilmiah
Karangan merupakan karya tulis
yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya
melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami. Sedangkan karangan
ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jadi, karya ilmiah adalah suatu
tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan
penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik
penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka dan dalam
memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang
dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan
empiris.
Bentuk karangan ilmiah dapat
berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan
jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk
dari kegiatan ilmuwan.
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu:
Sistematis, artinya mengikuti
pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan
sebagainya;
objektif, artinya pembahasan
suatu hasil penelitian sesuai dengan
yang diteliti.;
cermat, tepat, dan benar;
tidak persuasif;
tidak argumentatif;
tidak emotif;
netral, artinya tidak mengejar
keuntungan sendiri atau pihak tertentu;
tidak melebih-lebihkan sesuatu
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya
ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang diungkapkan oleh John
Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
Mengenali dan merumuskan masalah
Menyusun kerangka berpikir dalam
rangka penarikan hipotesis.
Merumuska hipotesis ( dugaan
hasil sementara )
Menguji hipotesis
Menarik kesimpulan
Karya Ilmiah PopulerPengertian
Ada beberapa pengertian dari
karya ilmiah populer, yakni :
Karya ilmiah populer merupakan
karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah
keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh
masyarakat awam.
Slamet Suseno (dalam Dalman,
2012: 156) mengemukakan bahwa karya ilmiah populer lebih banyak diciptakan
dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan,
pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan
ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian
yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri Karya Ilmiah Populer
Karya ilmiah (Dalman,
2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek,
yaitu :
Struktur. Struktur sajian karya
ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian
penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
Komponen dan Substansi. Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
Sikap Penulis. Sikap penulis
dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata
atau gaya bahasa impersonal.
Penggunaan Bahasa.Bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sementara itu menurut Wardani
(2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu :
Dari segi isi, karya ilmiah
menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu
atau pemecahan suatu masalah.
Pengetahuan yang disajikan
tersebut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori
yang telah diketahui kebenaranya.
Sebuah karya ilmiah mengandung
kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
Bahasa yang digunakan adalah
bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah yang
bersifat denotatif.
Sistematika penulisan mengikuti
cara tertentu.
Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah
populer menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut :
Bahan berupa fakta yang objektif.
Penyajian menggunakan bahasa yang
cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis,
serta tidak memuat hipotesis.
Sikap penulis tidak memancing
pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
Penyimpulan dilakukan dengan
memberikan fakta.
Bentuk Karya Ilmiah Populer
Bentuk karya ilmiah populer
antara lain artikel, esai, dan feature. Dilihat dari bahasanya, biasanya
artikel menggunakan bahasa jurnalistik, esai menggunakan bahasa sastra, dan
feature menggunakan keduanya, bergantung kepada jenis featurenya. Feature
pengetahuan banyak menggunakan ragam jurnalistik, namun feature human interest
lebih banyak menggunakan ragam sastra.
Jelaskan ciri-ciri karangan
ilmiah popular
Karangan ilmiah popular adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang benar. Karangan jenis semiilmiah biasa dinamai ilmiah
popular.
Ciri-ciri karangan ilmiah popular
:
– Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
– Fakta yang disimpulkan subyektif.
– Gaya bahasa formal dan popular.
– Mementingkan diri penulis.
– Melebihkan-lebihkan sesuatu.
– Usulan-usulan bersifat argumentative dan
bersifat persuasif.
Pengertian, Ciri, dan Bentuk
Karangan Nonilmiah
Karangan nonilmiah adalah
karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta
pribadi,
b. fakta yang disimpulkan
subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan
populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan
sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
Contoh Karangan Nonilmiah
Dongeng, cerpen, novel, drama,
dan roman adalah contoh karangan nonilmiah. Berikut penulis kutipkan cuplikan
novel Hantu Jeruk Purut karya Yennie Hardiwidjaja dan synopsis telenovela Maria
Mercedes.
Perbedaan
Istilah karya ilmiah dan
nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia
tulis_menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa
menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan
tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah
maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan_perbedaan yang dimaksud
dapat dicermati dari beberapa aspek.
Pertama,karya ilmiah harus
merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
Kedua,karya ilmiah bersifat
metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah_langkah yang teratur dan terkontrol melalui
proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga,dalam
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata
lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan_perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk
semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara
karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza
(2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah,
ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi
karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di
bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis
tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah
lebih mengutamakan pemakaian istilah_istilah umum daripada istilah_istilah
khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah
menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan
sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap
sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan
(preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan
ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang
tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis,
disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature,kritik, esai, resensi; yang tergolong
karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel,
roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi
topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan
nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.
Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer,
walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat
(1) emotif: kemewahan dan cinta
lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit
informasi.
(2) persuasif: penilaian fakta
tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir
pembaca dan cukup informative.
(3) deskriptif: pendapat pribadi,
sebagian imajinatif dan subjektif .
(4) jika kritik adakalanya tanpa
dukungan bukti.
Metode
ilmiah
Metode ilmiah merupakan proses berpikir
untuk memecahkan masalah
Metode ilmiah berangkat dari
suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir
ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan,
bukan pula berdasarkan data atau fakta
khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah
nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama
harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari
pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan
secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan
dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode
ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan
masalah.
2. Merumuskan
hipotesis.
3. Mengumpulkan
data.
4. Menguji
hipotesis.
5. Merumuskan
kesimpulan.
6. Merumuskan
Masalah
Merumuskan masalah.
Berpikir ilmiah melalui metode
ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini
kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat
tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin
memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya
sendiri belum dirumuskan?
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban
sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan
data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah,
perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu
mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat
melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh
karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir
ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan
tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah.
Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan
metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah
dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah,
sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah
hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa
hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan.
Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis.
Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau
menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena
itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu
menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang
tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu
penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan
ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam
berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan.
Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan
sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif
secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang
tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting.
Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang
dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan
masalah yang diajukannya.
SUMBER :
http://aji-yugo.blogspot.com/2011/12/pengertian-karangan.html
http://nasi99.wordpress.com/2011/04/15/macam-macam-karangan-dan-pengertiannya
http://nurhasanahharahap25212492.wordpress.com/
http://eko-ahp.blogspot.com/2010/10/karangan-ilmiah-ilmiah-populer-dan.html
http://indonesialanguage.blogspot.com/2008/03/materi-bahasa-indonesia_6471.html
http://alfa-wardianto.blogspot.com/2012/10/karangan-ilmiah-pengertian-ciri-ciri.html
http://sarrahjennonica.blogspot.com/2013/04/tugas-bahasa-indonesia-2-softskill.html
Sumber:
http://mizan92.wordpress.com/2013/04/22/tugas-b-indo-chapter-6/
http://pratamaherdian.blogspot.com/2013/04/pengertian-ciri-dan-bentuk-karangan.html
Ahp, eko. 24 Oktober 2010.
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah, (Online), http://eko-ahp.blogspot.com,
diakses 19 Februari 2011
Ajusniye. 19 September 2008.
Perbedaan Tulisan Ilmiah Popular dengan Tulisan Ilmiah Murni, (Online), http://ajusniye.multiply.com,
diakses 19 Februari 2011.
Riszki, dolly. 10 Mei 2010.
Karangan Ilmiah, Non-ilmiah, dan Tidak Ilmiah, (Online), http://sidodolipet.blogspot.com,
diakses 19 Februari 2011.
http://aidafiteri.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-ciri-ciri-karangan.html
http://dianpurnamasari1004.wordpress.com/2013/04/02/karya-ilmiah-karya-non-ilmiah-dan-karya-ilmiah-populer/
http://es-ciptanugraha.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-tulis-ilmiah-populer.html
http://bayangzone.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-ilmiah-populer-dan-non.html
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-langkah-langkah-metode-ilmiah.html
0 komentar:
Posting Komentar