Graphene adalah material eksotis
berikutnya yang ditemukan ilmuwan yang memiliki karakteristik sangat menarik.
Ketebalannya hanya 1 atom dan, seperti berlian, hanya tersusun dari unsur
karbon (C) namun membentuk pola segi enam dalam 2 dimensi.
Pada awalnya, seorang Profesor di
Universitas Manchester Inggris bernama Prof. Andre Geim, seorang keturunan 1/16
Yahudi - 15/16 German yang lahir di Rusia, berpikir untuk memecahkan masalah
ketidakstabilan Graphene di alam bebas agar bisa dimanfaatkan untuk ilmu
pengetahuan. Waktu itu tahun 2002.
Kemudian bergabung bersamanya
seorang mahasiswa Phd yang juga keturunan Rusia yang telah lama menjadi warga
negara Inggris bernama Kostya Novoselov untuk melakukan riset intensif. Seorang
ilmuwan kelahiran 1974 dan masuk dalam daftar 35 orang dibawah 35 tahun yang
inovatif terbitan MIT pada tahun 2008.
Pada tahap awal riset, mereka
berdua menempuh pendekatan untuk memoles bongkahan graphite (bahan yang
sehari-hari kita temukan pada ujung pensil biasa) menjadi irisan setipis
mungkin. Lalu hasil irisan tersebut dipoles lagi, pada arah yang tepat, sampai
dihasilkan lapisan setebal 1 nanometer. Riset yang panjang dan melelahkan,
namun kualitas graphene yang diperoleh tidak mencapai target yang diinginkan. Irisan
tersebut tidak stabil dan lapisan graphene setebal 1 atom ditemukan dalam
populasi yang sangat sedikit.
Akhirnya sebuah informasi aneh
didapatkan dari seorang kolega senior Novoselov bernama Oleg Shklyarevskii yang
awalnya ditemukan secara tidak sengaja. Oleg Shklyarevskii mengatakan bahwa
sebuah isolasi biasa yang ditempelkan pada permukaan graphite kemudian
dikelupas dan dibersihkan mampu menghasilkan lapisan graphene yang lebih tipis
dari 1 nanometer.
Terdorong oleh gagasan tersebut,
pendekatan baru ditempuh: dari memoles, dibalik menjadi mengupas graphite. Dan
pada tahun 2003, akhirnya Novoselov berhasil memperoleh lapisan graphene
setebal 1 atom carbon yakni 1/10 nanometer dan temuan ini dipublikasikan pada
tahun 2004.
Perlombaan untuk memanfaatkan potensi
graphene, sebuah variasi molekul karbon yang lebih keras daripada berlian,
namun sangat fleksibel, dan merupakan konduktor terbaik di dunia listrik sedang
dimulai.
Mereka berdua akhirnya
dianugerahi hadiah nobel pada tahun 2010. Bahkan memperoleh gelar Sir dari ratu
Inggris. Saat ini Novoselov telah menjadi seorang Profesor dan memimpin
Institut Graphene, sebuah institusi yang
digerojok dana 500 Milyar untuk mendalami pemanfaatan graphene, bentukan pemerintah
Inggris.
Ketika lembar graphene tersebut
diuji semua karakteristik fisika dan kimianya ditemukan:
1. Graphene lebih kuat dari pada
berlian. Ketika direndam di dalam cairan yang bisa menghancurkan berlian,
graphene tetap bertahan.
2. Elektron mengalir dengan
sangat baik, bahkan lebih baik daripada kabel biasa. Kecepatan aliran listrik
di dalam graphene hampir secepat cahaya yang mengalir dalam serat fiberoptik.
3. Graphene sangat tipis, hanya
berukuran 1 atom namun rantainya lebih kuat dari material lain yang berukuran
jauh lebih tebal.
4. Graphene berbentuk lembaran
seperti layaknya lembaran karet.
Meskipun teori awal Graphene
telah dimulai sejak tahun 1947, namun cara untuk mengekstraknya baru ditemukan
pada tahun 2003 tersebut: Pensil dan Selotip.
Jadi penemuan Graphene ini masih
baru sekali. Peluang untuk
pemanfaatannya pun masih terbuka lebar. Posisi graphene dalam hidup sehari-hari
bisa dibilang setara dengan plastik: murah karena supplai yang melimpah dan
mudah didapat, namun pemanfaatannya luas sekali.
Berikut ini aplikasi pemanfaatan
graphene:
a. Layar sentuh yang tidak bisa
robek untuk ponsel yang bisa ditekuk seperti tali jam di pergelangan tangan
anda,
b. sebuah revolusi dalam diagnosa
medis, pemberian obat dan perangkat bionik,
c. lapisan pelindung untuk segala
sesuatu mulai dari kemasan makanan maupun untuk turbin angin,
d. sebuah penyaring air
segar melalui membran desalinasi yang
bahkan mampu menyaring limbah
radioaktif,
e. chip komputer yang secara
dramatis lebih cepat dan tentu saja broadband,
f. panel surya yang bisa dicat
atau cukup disemprotkan ke permukaan apapun, dan
g. penemuan terakhir mengenai
baterai revolusioner dengan kapasitas jauh lebih tinggi daripada yang kita
gunakan saat ini namun dengan waktu charge yang sangat singkat
- ini hanya beberapa dari
revolusi graphene yang sedang dimulai oleh para peneliti di seluruh dunia.
Graphene telah menarik banyak
investasi jutaan dollar untuk pengembangannya. Tak terkecuali bidang baterai.
Baterai Graphene sebenarnya adalah sebuah kapasitor, atau lebih tepatnya ultra
kapasitor. Jadi tidak terjadi reaksi kimia apapun selama pengoperasiannya.
Electron hanya dimampatkan saja di dalamnya. Dan karena terbuat dari bahan yang
sama dengan pensil, maka tidak berbahaya bagi lingkungan.
Lalu waktu pengisiannya yang cepat
telah menarik perhatian dunia. Untuk ukuran fisik sebesar baterai hape masa
kini, baterai Graphene cukup dicharge pada voltase 4-5 volt selama 80 detik
untuk penuh. 1 menit lebih 20 detik sudah penuh! Luar biasa bukan ? Namun
nampaknya, masih membutuhkan waktu 5-10 tahun lagi untuk melihat baterai
graphene ini tersedia di pasar, karena kapasitas penyimpanannya yang dicapai
masih 20% untuk saat ini.
Analisis :
Kembali kita bahas tentang
baterai. Kali ini baterai dapat lebih kuat bertahan dan untuk pengisian ulang
pun hanya dalam beberapa menit saja. Dengan demikian kita tidak akan panik lagi
kekita baterai kita hamper habis karena hanya memerlukan pengisian ulang yang
sebentar. Hal ini memungkinkan kita semua dapat lebih efisien dalam melakukan
aktifitas.
0 komentar:
Posting Komentar